Jumat, 21 Desember 2007

Sistem Informasi Nasional

Harapan-harapan masyarakat terhadap Sistem Informasi Nasional

Standarisasi penting, dunia telah membangun sebuah jaringan komputer InterNet yang menggunakan standard protokol TCP/IP yang memungkinkan berbagai information superhighway (ratusan Mbps) untuk berintegrasi bermacam jenis komputer bahkan dengan jaringan packet radio yang telah berkembang di Indonesia. Mengingat TCP/IP adalah protokol yang terbuka, kami menghimbau penggunaan protokol TCP/IP sebagai standard dalam pengembangan infrastruktur informasi nasional. Sebagian besar teknologi TCP/IP bahkan sudah dapat dibuat dan dikembangkan sendiri di Indonesia dengan dimotori oleh rekan-rekan di ITB.
Dari aspek teknologi, tentunya akan sangat berguna jika Indonesia dapat membangun infrastruktur informasi nasional secara mandiri - prioritas perlu diberikan pada infrastruktur informasi hulu untuk menjamin sinergi pembangunan sistem informasi nasional; di samping menambah local content dari peralatan telekomunikasi yang diinstalasi. Beberapa alternatif teknologi informasi hulu, seperti packet radio network dan interkom, telah dibuat sendiri bahkan diimplementasikan dengan swadaya dan swadana masyarakat. Bahkan tidak tanggung-tanggung, digunakan untuk mengintegrasikan beberapa universitas di Indonesia timur dan sekolah menengah atas ke berbagai jaringan perguruan tinggi yang telah beroperasi khususnya di Jawa. Menarik bahwa sebagian besar proses bertumpu pada inisiatif dan swadaya masyarakat. Hal ini sangat membantu proses pendidikan jarak jauh dengan meningkatkan effisiensi pendidik dibantu media elektronik. Tentunya sangat membantu program wajib belajar yang dicanangkan. Badan-badan nasional perlu memikirkan peluang regulasi dan kesempatan untuk memungkinkan percepatan perkembangan infrastruktur informasi hulu berbasis swadaya masyarakat dengan teknologi Indonesia.

Soal-Soal UTS

4. Pilihan Anda tentang pembajakan software :
B. Melarang pembajakan secara terbatas untuk aplikasi tertentu
Melarang pembajakan hanya pada aplikasi tertentu saja, contohnya seperti aplikasi open source karena aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja dan dapat diubah atau diperbanyak, serta penggunaan aplikasi ini juga gratis, maka tidak perlu dibajak. tetapi untuk software-software yang tidak gratis atau mahal untuk melakukan instalasi maka boleh-boleh saja untuk dibajak, seperti microsoft tetapi tetap mencantumkan nama pencipta software tersebut.

C. Melarang pembajakan secara ketat (tanpa toleransi)
Pembajakan yang ada dimana pun diberantas tanpa diberi toleransi sedikit pun, dengan cara melakukan razia ke toko-toko yang menjual software-software bajakan yang terjual bebas dengan harga yang sangat murah. razia ini harus dilakukan sesering mungkin agar para pembajak tidak dapat memasarkan produk bajakannya kembali dan juga orang-orang yang telah terbukti membajak harus diberi hukuman yang berat agar mereka jera.

D. Membajak bila perlu saja
Pembajakan dilakukan bila kita membutuhkanya saja jika kita benar-benar terdesak, seperti untuk tujuan pembelajaran karena software yang asli sulit didapat dan harganya yang mahal maka kita dapat mengambil jalan pintas yaitu dengan cara membajak.

6. Tentang fraud IT pada proyek It yang bersifat "Tailors Made" :
A. Fraud It adalah stategi bisnis
Dalam hal ini contohnya seperti seorang konsultan merancang sebuah project yang secara etis klien menjadi tergantung pada konsultan tersebut. dari contoh tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud Fraud IT adalah strategi bisnis ialah menciptakan ketergantungan kepada klien sehingga klien tersebut akan menggunakan jasa konsultan itu lagi. diman konsultan berada pada posisi yang menentukan dalam komunikasi bisnis konsultan-klien.

C. Fraud It dapat terjadi karena kerjasama staff internal perusahaan klien
Dengan cara melakukan kecurangan-kecurangan antara konsultan dengan staff internal perusahaan, dimana staff internal perusahaan bekerja sama dengan konsultan untuk menciptakan suatu ketergantungan bagi perusahaan sehingga perusahaan tersebut akan menggunakan jasa konsultan dan staff internal perusahaan itu kembali sehingga staff internal perusahaan dan konsultan tersebut mendapatkan keuntungan yang besar.

D. Fraud IT tidak selalu merugikan klien
Apabila seorang konsultan ingin jasanya dipakai lagi oleh sebuah perusahaan atau klien, maka konsultan tersebut melakukan kecurangan dalam membuat projectnya tetapi konsultan tersebut membuat project itu dengan sungguh-sungguh agar hasil yang diperoleh sesuai dengan keinginan dari klien dan klien tersebut tidak akan merasa dirugikan. karena klien tersebut merasa puas maka klien atau perusahaan itu akan menggunakan jasa konsultan tersebut kembali.